Keangkuhan diri mudah kita temui dan ada dimana-mana. Yang susah kita temui dan jarang-jarang ada justru kebalikannya yaitu kerendahan hati. Keangkuhan diri dapat tumbuh dari kebiasaan membanding-bandingkan yang kemudian dinilai sebagai lebih rendah atau tidak selevel dengannya.
Banyak media yang dapat menyebabkan orang bisa tumbuh menjadi angkuh. Diantaranya adalah harta, mulai dari kendaraan, rumah, perhiasan, busana dan seterusnya. Ada juga yang menggunakan strata sosialnya, bisa dari jabatan di tempat pekerjaannya, kedudukannya sosialnya, atau gaulnya bersama orang-orang yang tinggi kedudukannya dan terkenal dimasyarakat. Dan ada pula yang menggunakan ilmu pengetahuannya serta pendidikannya.
Sadarkah kita, bahwa harta itu akan jadi habis dimakan oleh keserakahan?
Sadarkah kita, kalau jabatan itu hanya bersifat temporer dan tidak selamanya?
Sadarkah kita, kalau teman itu bisa jadi musuh?
Sadarkah kita, kalau kulit itu bisa jadi kriput?
Sadarkah kita, kalau kuat itu bisa jadi lemah?
Sadarkah kita, kalau sehat itu akan ketemu sakit?
Sadarkah kita, bahwa kepintaran itu bisa hilang lantaran sakit jiwa?
Sadarkah kita, bahwa keangkuhan dan kesombongan itu tidak ada untungnya?
Sadarkah kita, bahwa angkuh dan sombong itu hanya membawa kerugian bagi diri kita sendiri. Karena disamping memutus tali silaturrahim, ia akan memutus juga hubungan baik, ia akan memutus pertolongan, ia akan memutus keran-keran rizki, dan dalam banyak hal kita akan terputus.
Bukankah kita ketahui bersama bahwa manusia adalah mahluk lemah yang saling membutuhkan pertolongan, mahluk yang tidak bisa hidup sendiri, dan mahluk yang selalu membutuhkan petunjuk Tuhan dalam segala hal.
Dengan saling menjaga tali silaturrahim kepada sesama mahluk Tuhan, agar bisa silatun kepada Tuhan. Manusia saling berbagi, Tuhan yang memberi.
Keangkuhan Diri
Membangun INTERNET BUSINESS CAREER bareng E-Cerdas, tertarik? Pelajari kiat-kiatnya E-Cerdas [:-DISINI-:] «« e-Cerdas memang pilihan cerdas.
0 komentar:
Posting Komentar